Dalam sistem fire alarm, perangkat manual digunakan untuk memicu alarm atau memberi tahu keberadaan bahaya kebakaran. Terdapat perbedaan antara dua perangkat yang umum digunakan, yaitu Manual Call Point (Break Glass) dan Push Button. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya serta kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Table of Contents
Manual Call Point (Break Glass):
Kelebihan:
- Deteksi Bahaya Cepat: Manual Point bekerja dengan cepat. Jika seseorang menghadapi bahaya kebakaran dan memutuskan kaca darurat, alarm akan segera berbunyi, memberi tahu semua orang tentang bahaya tersebut.
- Tidak Mudah Disalahgunakan: Break glass memerlukan upaya fisik untuk memutuskannya, sehingga tidak mudah disalahgunakan atau dipicu secara tidak sengaja.
Kelemahan:
- Kaca Perlu Diganti: Setelah digunakan, kaca darurat harus diganti, yang bisa menjadi tugas yang mahal dan merepotkan.
- Tidak Cocok untuk Situasi Darurat yang Tidak Terkait Kebakaran: Jika digunakan secara tidak sah untuk tujuan selain pemadaman kebakaran, hal ini dapat mengganggu sistem alarm.
Push Button:
Kelebihan:
- Tidak Perlu Diganti Setelah Digunakan: Push button dapat digunakan berulang kali tanpa perlu penggantian kaca atau komponen lainnya.
- Cocok untuk Situasi Darurat Non-Kebakaran: Push button juga dapat digunakan untuk situasi darurat yang tidak terkait dengan kebakaran, seperti serangan atau bencana lainnya.
Kelemahan:
- Mudah Disalahgunakan: Push button lebih rentan terhadap penyalahgunaan karena mereka tidak memerlukan tindakan fisik yang sama seperti memecahkan kaca darurat.
- Respons yang Mungkin Lebih Lambat: Push button mungkin memiliki respons yang sedikit lebih lambat dibandingkan dengan Break Glass karena mereka hanya perlu ditekan.
Kesimpulan
Perbedaan utama antara Manual Call Point (Break Glass) dan Push Button terletak pada metode pencetus alarm dan kegunaan mereka. Manual Point memerlukan tindakan fisik untuk memutuskannya, yang dapat membantu dalam deteksi dini bahaya kebakaran, tetapi juga memerlukan penggantian kaca setelah digunakan. Di sisi lain, Push Button lebih cocok untuk situasi darurat non-kebakaran dan dapat digunakan berulang kali, tetapi mungkin lebih rentan terhadap penyalahgunaan.
Pemilihan antara keduanya harus didasarkan pada kebutuhan dan lingkungan di mana perangkat ini digunakan. Pemilihan yang tepat akan memastikan sistem fire alarm berfungsi sesuai yang diharapkan dalam situasi darurat.