Fire Hydrant – Komponen, Kegunaan dan Cara Kerjanya

Fire Hydrant adalah alat pemadam kebakaran yang digunakan untuk memasok air untuk memadamkan kebakaran. Alat ini biasanya terletak di jalan atau lingkungan publik dan terhubung ke sistem perpipaan air yang memiliki tekanan yang cukup tinggi untuk memadamkan kebakaran. Alat ini dapat diakses oleh petugas pemadam kebakaran dan dilengkapi dengan sebuah hose atau selang untuk membawa air ke lokasi kebakaran.

Sebelum Fire Hydrant terinstalasi, ada beberapa instalasi yang diperlukan untuk menunjang sistem dari fire hydrant itu sendiri antara lain: tank hydrant, fire pump, pipe installationoutput hydrant indoor and outdoor installation, serta beberapa perlengkapan lainnya.

Kegunaan Fire Hydrant

Fire hydrant biasanya terpasang pada jaringan air bersih dan memiliki valve yang memungkinkan petugas pemadam kebakaran untuk membuka dan mengalirkan air ke lokasi kebakaran. Fire hydrant juga memiliki siamese connection untuk menghubungkan dengan selang pemadam kebakaran dan nozzle untuk memfokuskan aliran air pada area yang tepat. Kegunaan fire hydrant sangat penting dalam memastikan bahwa air dapat diteruskan dengan cepat dan efisien saat dibutuhkan untuk memadamkan kebakaran.

Komponen-Komponen Hydrant

Dalam sistem hydrant komponen-komponen saling bekerja sama untuk memastikan air tersedia dan dapat dialirkan ke lokasi kebakaran. Komponen-komponen yang ada pada sistem hydrant antara lain:

  1. Hydrant Box
    Kotak atau kabinet yang berfungsi untuk menyimpan dan melindungi fire hydrant ini biasanya terletak di lingkungan publik atau terbuka untuk digunakan oleh petugas pemadam kebakaran. Hydrant box juga dapat dilengkapi dengan sejumlah alat bantu seperti pemadam api, pompa, dan selang untuk memastikan petugas pemadam kebakaran memiliki peralatan yang dibutuhkan untuk memadamkan kebakaran.
    Hooseki memiliki 5 Jenis Hydrant Box antara lain:
  2. Hose Rack
    Fungsi dari hose rack adalah sebagai tempat untuk menyimpan dan menyusun selang pemadam kebakaran. Hose rack biasanya terletak di dekat fire hydrant atau di area pemadam kebakaran lainnya, seperti pemadam kebakaran pada gedung atau kantor. Hose rack juga memastikan selang tetap terlindung dari kerusakan dan mempertahankan kondisi selang sehingga siap digunakan saat dibutuhkan.
  3. Hydrant Valve
    Hydrant valve membuka dan menutup aliran air dari fire hydrant ke nozzle atau selang pemadam kebakaran. Hydrant valve memastikan air tersedia saat dibutuhkan dan memastikan air hanya mengalir saat dibuka. Hydrant valve biasanya dikendalikan oleh petugas pemadam kebakaran yang menggunakan alat khusus, seperti kunci hydrant, untuk membuka valve dan memulai aliran air.
  4. Hose Nozzle
    Fungsi dari hose nozzle adalah untuk mengendalikan dan memfokuskan aliran air dari fire hydrant ke lokasi kebakaran. Nozzle memiliki lubang melalui mana air diteruskan dan memungkinkan petugas pemadam kebakaran untuk memfokuskan aliran air pada area yang membutuhkan.
  5. Siamesse Connection
    Fungsi utama siamese connection adalah untuk memastikan aliran air dari fire hydrant ke selang pemadam kebakaran dengan mudah dan efisien. Siamese connection juga memastikan bahwa air dapat diteruskan dengan mudah ke lokasi kebakaran saat dibutuhkan. Siamese connection biasanya terdiri dari dua bagian yang dapat dipasang dan dilepas dengan mudah oleh petugas pemadam kebakaran.
  6. Fire Hose
    Fire hose adalah selang yang digunakan dalam sistem pemadam kebakaran untuk mengalirkan air dari sumber air ke lokasi kebakaran. Fungsi utama fire hose adalah sebagai alat untuk memindahkan air dari fire hydrant atau sumber air lain ke lokasi kebakaran. Fire hose hooseki terbuat dari material karet yang kuat dan tahan lama, mampu menahan tekanan hingga 16 bar pada suhu tinggi +70°C.
  7. Hydrant Pillar
    Fungsi utama hydrant pillar adalah sebagai tempat untuk menempatkan fire hydrant dan memastikan bahwa fire hydrant dapat diakses dan digunakan dengan mudah oleh petugas pemadam kebakaran.
    Hooseki memiliki 2 jenis Hydrant Pillar, yaitu:

Bagaimana Cara Kerja Fire Hydrant

Setidaknya ada 5 lima tahapan cara kerja alat ini, antara lain:

  1. Sumber air / Water Resource terhubung melalui pipa
    Hydrant terhubung ke sistem pipa air yang memiliki tekanan tinggi untuk memastikan air tersedia dalam jumlah besar untuk memadamkan kebakaran.
  2. Buka tutup aliran air oleh Hydrant Valve
    Hydrant valve adalah sebuah valve yang dapat dibuka oleh petugas pemadam kebakaran untuk membiarkan air mengalir dari sistem pipa.
  3. Aliran air yang telah dibuka keluar melalui Output Hydrant
    Setelah valve dibuka, air akan keluar melalui lubang atau nozzle pada hydrant. Lubang ini bisa berbeda-beda bentuk dan ukuran tergantung pada jenis hydrant.
  4. Output Hydrant dihubungkan dengan selang / hose untuk mengalirkan air keluar
    Hose atau selang yang digunakan untuk membawa air ke lokasi kebakaran. Hose ini dapat mengatur tekanan air dan mengarahkannya ke lokasi kebakaran.
  5. Air yang keluar digunakan untuk melakukan Pemadaman
    Petugas pemadam kebakaran akan memasang hose pada hydrant dan membawanya ke lokasi kebakaran. Air yang diterima dari hydrant akan digunakan untuk memadamkan api.

Ringkasnya, sistem hydrant bekerja dengan membuka valve untuk membiarkan air mengalir dan memasok air ke lokasi kebakaran melalui hose atau selang. Sistem ini memastikan air tersedia dalam jumlah besar dan dengan tekanan yang cukup untuk memadamkan kebakaran.

Share This Post